Subscribe:

Labels

Wednesday, October 13, 2010

Bidadari Dunia Fana

Dunia Fana, tempat tinggal manusia di kehidupan nyata. Banyak kejadian, pengalaman, pengetahuan, tinkah laku, budaya, agama, dan tentunya manusia. Dunia fana ini sering diibaratkan sebagai sebuah ladang pertanian yang siap untuk ditanami dengan berbagai kejadian, perbuatan, pengalaman, dosa dan pahala. Dunia fana ibarat sebuah pulau yang tadinya gersang dihiasi dengan berbagai kehidupan. Dunia fana ibarat sebuah lokomotif yang berjalan menuju stasiun pemberhentiannya. Dunia fana ibarat tak ada artinya namun segalanya. Dunia fana ibarat sang hakim yang minum teh manis dipagi hari yang nantinya bersiap untuk menjalankan pekerjaan rutinnya. Dunia fana dengan segala kehidupannya bagai surga bagi yang merasa ingin mencapainya walaupun hanya sementara.
Dunia fana, kadang membuat manusia yang hidup secara nyata di dalamnya menjadikannya Tuhan dikehidupannya. Menjadikan sesuatu yang nyata terjadi di dalamnya sebagai miracle (keajaiban). Banyak manusia mengalami keajaiban di dunia ini, disetiap orang, disetiap agama, disetiap bangsa, disetiap suku, disetiap kehidupan. Keajaiban lahir tak diundang dan kadang tidak dikira, kadang terjadi sesuai keinginan sang Khalik Allah SWT, sang Penguasa, sang pemimpin, maupun sang manusia itu sendiri.
Dunia fana, banyak didalamnya sesuatu yang indah dan jelita, berbagai bentuk keindahan dan kecantikan yang menggoda mata, pikiran, dan perasaan. Semua keindahan dan kecantikan tersebut seolah terbayangkan sebagai seorang bidadari yang berasal dari dunia yang berbeda, entah dari khayangan, planet lain yang dihuni oleh makhluk yang tak terbayangkan perbedaannya, ataupun dari film-film dengan artis pameran nan cantik jelita sedang menebarkan pesonanya.
Bidadari dunia fana, menghiasi hidup ini, menjadi anggur manis di kehausan padang pasir, menjadi tipuan angin dipanasnya gurun sahara, menjadi bunga indah di susunan bunga-bunga bangkai yang berharga. Biadadari yang tak patut dipuja, tapi sering di kagumi, disayangi, diperhatikan, diberitakan keberadaannya. Keindahan dan kecantikan bidadari merupakan sesuatu yang relatif dan subjektif. Keindahan dan kecantikan yang ternyata hanya sementara dan mudah dipengaruhi oleh ruang dan waktu, yang tidak kuasa menjalani takdir akan ketidak abadiannya. 
Bidadari dunia fana, yang sebenarnya hanya manusia biasa, yang tidak semestinya dipanggil sang bidadari. Manusia yang seperti ataupun bidadari tentunya hanyalah seorang wanita nan cantik jelita, berparas ayu bagai serpihan bening-bening gemercik air yang jernih memancarkan keindahannya.

0 comment:

Post a Comment

Harap tinggalkan komentar yang konstruktif sehingga menambah pengalaman dan pengetahuan, dan jangan sampai bersifat sara, terima kasih.